Cerita Dari Dunia PerOlimpiadean 2016 Bagian 1

March 24, 2016
                Sekarang saya sudah kelas 11, apa artinya? Ini kesempatan terakhir mengikuti ajang Olimpiade Sains Nasional..duh. Di awal kelas 11 saya meminjam buku Competitive Programming 3 dari kakak kelas yang dewa sekali (saat tulisan ini dibuat dia adalah anggota Pelatnas 3 TOKI 2016). Dengan adanya buku itu, akhirnya saya memutuskan untuk migrasi bahasa ke C++. Awalnya, saya malas untuk mempelajari STL karena menurut saya itu agak curang bagi pengguna pascal dan harus mempelajari lebih banyak syntax dibanding pascal . Tapi lebih jauh setelah ternyata di OSN mayoritas kontestannya menggunakan C++, saya merubah pandangan itu dan mendapat banyak sekali manfaat/benefit dari STL.
                Target   :
                1. Rank 3 OSK
                2. Rank 5 OSP
                3. Medali perak OSN
                OSK
                OSK wilayah Depok kali ini diadakan di SMAN 2 DEPOK tanggal 18 Februari 2016. Smada berada di kawasan Depok 2. Bagi saya yang tinggal di wilayah perbatasan Depok dan Jakarta, saya mengurungkan niat untuk pergi ke sana menggunakan motor. Saya menumpang menggunakan mobil teman. Hitung-hitung hemat bensin 1 liter. #gakpenting. Waktu saya dan rombongan smansa sampai di smada, sudah ramai manusia berkumpul rupanya. Smansa termasuk yang belakangan sampai. Beberapa waktu berlalu, semua kontestan diarahkan untuk mengikuti apel pembukaan. Isinya pun sudah tertebak, “Depok harus merebut emas..blablabla..blablabla”. Setelah itu selesai, kami sebentar berkumpul untuk do’a bersama dan langsung cabut ke ruangan masing-masing.
Gambar betak dari google

                Ujian pun dimulai sejak jam 9.00, saya langsung skimming setiap soal 1-50. Syukur, soal OSK itu masih sesuai ekspetasi saya. Jadi, agak mudah mengerjakannya. Statistik saya untuk OSK 2016 adalah 31 soal mudah, 1 soal “time waster”, 13 soal medium, 1 soal saya tidak mendapat pencerahan sama sekali 4 soal saya rasa entah ada kesalahan di pembuatan soal atau emang otak saya lagi konyol. Dengan perhitungan seperti itu, saya mengira-ngira poin saya adalah 140an.
                Sekitar seminggu setelah OSK setelah grup Olimpfo bertebaran orang” kebingungan, akhirnya datang juga pengumumannya. Persis seperti target saya, saya mendapat peringkat 3. Tapi, saya agak kecewa dengan nilai saya yg hanya 119 -_-. Untuk peringkat 1 dan 2 nya, seperti sudah saya tebak akan sama seperti tahun lalu, Rank 1 Ghiffary dari SMA Pribadi(nilai 155) dan Rank 2 Ferro dari SMA Pribadi(nilai : 137). Njirr…jauh bat bedanya. Peringkat 4 sampai 10 rentang nilainya hanya 118 sampai 110, sangat ketat sekali. Seandainya saya, salah 2 soal lagi saya udah gak lolos dan melupakan impian itu kwk.
                Saat saya mencari-cari hasil OSK dari wilayah lain tidak ada yang mencatat skor sempurna 200 seperti tahun sebelumnya. Nilai paling tinggi yang saya temui adalah 165 dari Jawa Timur. Apa ini berarti soalnya lebih sulit? Saya rasa sih malah lebih mudah dibanding 2015 secara keseluruhan, hanya saja porsi soal yang easy nya lebih sedikit.
                Oiya…kenapa saya menargetkan Rank 3?? Di paragraf ke 3 dari bawah, udah menjawab pertanyaan itu. Lagi, saya pernah bertemu dengan Ghiffary sebelum di beberapa lomba. Yang saya ingat waktu di PSN IPB. Di saat saya hanya mencapai tahap semifinal dengan peringkat 14 di penyisihan, dia peringkat 3. Sedangkan yang satunya, anak pelatnas 2. Entah ini menjadi mental block atau enggak, saya merasa hasil OSK ini adalah yang terbaik/terpantas buat saya.
                Fakta     :
                -OSK tahun ini Cuma ada 10 soal algoritmika, lebih sedikit 5 soal dari tahun  lalu
                -Persebaran asal SMA kontestan agak tidak merata
                -Intuisi saya berkata ada teman SMP/MTs saya yang ikut, tapi saya gak tau dia siapa

                

No comments: