Sekarang
saya sudah kelas 11, apa artinya? Ini kesempatan terakhir mengikuti ajang
Olimpiade Sains Nasional..duh. Di awal kelas 11 saya meminjam buku Competitive
Programming 3 dari kakak kelas yang dewa sekali (saat tulisan ini dibuat dia
adalah anggota Pelatnas 3 TOKI 2016). Dengan adanya buku itu, akhirnya saya
memutuskan untuk migrasi bahasa ke C++. Awalnya, saya malas untuk mempelajari
STL karena menurut saya itu agak curang bagi pengguna pascal dan harus
mempelajari lebih banyak syntax dibanding pascal . Tapi lebih jauh setelah
ternyata di OSN mayoritas kontestannya menggunakan C++, saya merubah pandangan
itu dan mendapat banyak sekali manfaat/benefit dari STL.
Target :
1. Rank
3 OSK
2. Rank
5 OSP
3.
Medali perak OSN
OSK
OSK
wilayah Depok kali ini diadakan di SMAN 2 DEPOK tanggal 18 Februari 2016. Smada
berada di kawasan Depok 2. Bagi saya yang tinggal di wilayah perbatasan Depok
dan Jakarta, saya mengurungkan niat untuk pergi ke sana menggunakan motor. Saya
menumpang menggunakan mobil teman. Hitung-hitung hemat bensin 1 liter.
#gakpenting. Waktu saya dan rombongan smansa sampai di smada, sudah ramai
manusia berkumpul rupanya. Smansa termasuk yang belakangan sampai. Beberapa
waktu berlalu, semua kontestan diarahkan untuk mengikuti apel pembukaan. Isinya
pun sudah tertebak, “Depok harus merebut emas..blablabla..blablabla”. Setelah
itu selesai, kami sebentar berkumpul untuk do’a bersama dan langsung cabut ke
ruangan masing-masing.
Ujian
pun dimulai sejak jam 9.00, saya langsung skimming setiap soal 1-50. Syukur,
soal OSK itu masih sesuai ekspetasi saya. Jadi, agak mudah mengerjakannya.
Statistik saya untuk OSK 2016 adalah 31 soal mudah, 1 soal “time waster”, 13
soal medium, 1 soal saya tidak mendapat pencerahan sama sekali 4 soal saya rasa
entah ada kesalahan di pembuatan soal atau emang otak saya lagi konyol. Dengan
perhitungan seperti itu, saya mengira-ngira poin saya adalah 140an.
Sekitar
seminggu setelah OSK setelah grup Olimpfo bertebaran orang” kebingungan,
akhirnya datang juga pengumumannya. Persis seperti target saya, saya mendapat
peringkat 3. Tapi, saya agak kecewa dengan nilai saya yg hanya 119 -_-. Untuk
peringkat 1 dan 2 nya, seperti sudah saya tebak akan sama seperti tahun lalu,
Rank 1 Ghiffary dari SMA Pribadi(nilai 155) dan Rank 2 Ferro dari SMA
Pribadi(nilai : 137). Njirr…jauh bat bedanya. Peringkat 4 sampai 10 rentang
nilainya hanya 118 sampai 110, sangat ketat sekali. Seandainya saya, salah 2
soal lagi saya udah gak lolos dan melupakan impian itu kwk.
Saat
saya mencari-cari hasil OSK dari wilayah lain tidak ada yang mencatat skor
sempurna 200 seperti tahun sebelumnya. Nilai paling tinggi yang saya temui
adalah 165 dari Jawa Timur. Apa ini berarti soalnya lebih sulit? Saya rasa sih
malah lebih mudah dibanding 2015 secara keseluruhan, hanya saja porsi soal yang
easy nya lebih sedikit.
Oiya…kenapa
saya menargetkan Rank 3?? Di paragraf ke 3 dari bawah, udah menjawab pertanyaan
itu. Lagi, saya pernah bertemu dengan Ghiffary sebelum di beberapa lomba. Yang saya
ingat waktu di PSN IPB. Di saat saya hanya mencapai tahap semifinal dengan
peringkat 14 di penyisihan, dia peringkat 3. Sedangkan yang satunya, anak
pelatnas 2. Entah ini menjadi mental block atau enggak, saya merasa hasil OSK
ini adalah yang terbaik/terpantas buat saya.
Fakta :
-OSK
tahun ini Cuma ada 10 soal algoritmika, lebih sedikit 5 soal dari tahun lalu
-Persebaran
asal SMA kontestan agak tidak merata
-Intuisi
saya berkata ada teman SMP/MTs saya yang ikut, tapi saya gak tau dia siapa
No comments:
Post a Comment